Today Top Reading

Saturday, June 29, 2013

5 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Menyewakan Mobil kepada Pelanggan


Bagi seorang pengusaha rental mobil, menjadikan mobil sebagai asset bergerak sebuah keuntungan tersendiri. Namun ada beberapa resiko yang harus diperhatikan dan dicermati dalam menyewakan mobil kepada pelanggan. Hal ini penting sekali karena seringkali kita mendengar banyak kendaraan yang dibawa kabur oleh penyewa mobil karena beberapa hal:

  1. Mobil yag disewa oleh pelanggan dengan harga murah terkadang menjadi peluang bagi pelanggan untuk menyewakan lagi mobil tersebut. Nah pelanggan yang tidak pengalaman dalam menyewakan mobil terkadang sembarangan dalam mencari pelanggan tanpa menelusuri si calon pelanggan yang memang terkadang malah pelaku yang menggadaikan mobil adalah orang-orang yang dikenal oleh si penyewa. 
  2. Usahakan jangan menyewakan mobil kepada pelanggan yang tidak memiliki tempat tinggal permanen (kontrak) atau tempat usaha (ruko) yang tidak permanen. Pelanggan yang tidak memiliki tempat permanen memiliki kecenderungan untuk berpindah lokasi tempat tinggal dengan mudahnya, sehingga menyulitkan dalam menelusuri rumah pelanggan jika nantinya pindah rumah. 
  3. Usahakan mencari tahu kondisi pelanggan melalui internet atau dengan mencari tahu tentang calon pelanggan melalui RT, satpam atau orang-orang yang berada di lingkungan setempat. Bisa juga dengan mendatangi rumah ibadah seperti masjid yang ada disekitar rumah calon pelanggan. 
  4. Jangan mudah tergoda dengan gaya atau kondisi tampilan calon pelanggan. Terkadang gaya yang borjuis tidak menjamin calon pelanggan juga memiliki tingkat komitmen yang tinggi. Tetap buat kesepakatan diatas kertas yang memberikan syarat-syarat dalam melakukan sewa menyewa kendaraan. 
  5. Dalam mencari supir atau orang yang dipekerjakan sebagai antar jemput kendaraan sebaiknya memiliki tempat tinggal yang permanen dan memiliki moral yang baik. Seringkali kejadian mobil dibawa kabur justru oleh karena ketidak mampuan driver mengelola kepercayaan yang telah diberikan. Seringkali driver tidak sanggup mengelola beban kepercayaan yang begitu besar dan bisa saja terjebak dalam kondisi yang kurang baik. Walaupun ada driver yang juga baik dan jujur tapi tidak ada salahnya tetap waspada walaupun orang tersebut telah kita kenal dekat. 

Friday, June 28, 2013

6 Tingkatan Cinta Manusia

Manusia sejatinya adalah makhluk yang memiliki Cinta yang murni dan suci. 
Namun, dalam mencintai saya membagi cinta manusia kedalam 6 tingkatan cinta:
  1. Love The God. Cinta kepada Allah. Ini adalah persemaian cinta manusia yang paling suci dan paling tinggi dari seluruh tingkatan cinta yang dimiliki manusia. Manusia yang telah memiliki cinta kepada Sang Maha Pencipta adalah manusia yang luar biasa dahsyatnya dibandingkan dengan manusia [ada umumnya. Mereka yang memiliki cinta kepada Allah memiliki tingkat keyakinan yang luar biasa akan Cinta Tuhan kepadanya. Kecintaan ini melahirkan sifat ikhlas dalam hidupnya dan pada akhirnya mengantarkannya kepada detik-detik yang selalu membahagiakan jiwanya baik di dunia maupun akhirat. Memiliki Cinta kepada Allah tidaklah mudah karena akan ada banyak godaan dan jebakan duniawi, namun orang-orang yang mampu melewati batas-batas godaan duniawi pada akhirnya akan menemukan bahwa kecintaan kepada Allah adalah Cinta yang Maha Sempurna. 
  2. Love The Messenger. Cinta kepada Rasul Allah. Ini adalah tingkatan cinta yang kedua yaitu mencintai rasul Allah yang ditugaskan untuk membantu manusia mengenal Tuhannya dan menjalankan perintah serta laranganNya demi menjaga kelangsungan hidup seluruh alam semesta. Orang-orang yang mencintai rasul Allah adalah orang-orang yang sangat patuh kepada ajaran nabi Allah SWT. 
  3. Love The Family. Tahapan cinta yang ketiga adalah cinta kepada keluarga. Tingkatan cinta ini sangat mencintai keluarganya melebihi dari segalanya. Orang-orang yang mencintai keluarga berjuang matia-matian demi kesuksesan dan kebahagiaan keluarganya. Namun kekurangannya adalah bahwa cinta hanya pada keluarga tidak mampu mengantarkan kebahagiaan secara utuh. Sangat berbahaya jika seseorang berlebihan dalam mencintai keluarga karena cinta pada keluarga memiliki kecenderungan yang rapuh dalam kejiwaan karena hilangnya pusat dari seluruh cinta. Untuk itu cinta kepada keluarga harus lebih ditingkatkan lagi agar cinta pada rasul dan Allah SWT. 
  4. Love The Human. Cinta kepada manusia. Orang-orang yang memiliki cinta kepada seluruh manusia adalah orang-orang yang mengedepankan hak asasi manusia yang terkadang malah menginjak hak asasi manusia lainnya. Kecenderungan hanya pada cinta manusia saja tanpa mencintai Sang Maha Penguasa adalah cinta yang hampa. 
  5. Love The Universe. Orang-orang yang memiliki cinta kepada alam dan makhluk-makhluk yang ada di alam semesta. Mereka adalah kelompok orang yang mencintai alam semesta mempelajarinya dan melestarikannya. Dibutuhkan cinta sejati kepada Allah agar cinta kepada alam tidak hanya berfokus pada keadaan alam saja namun bukan dalam jiwa alam itu sendiri dan Sang Maha Pencipta. 
  6. Love The Material. Ini adalah cinta yang paling rendah. Karena cinta hanya pada sesuatu yang berwujud materi atau barang seperti harta, emas, perak dan lain-lain. Kecenderungan untuk mencintai harta ini biasanya dimiliki oleh anak-anak dan remaja. Namun sayangnya kebanyakan dari mereka berlanjut hingga dewasa bahkan sampai tua. Orang-orang yang mencintai material ini tidak akan pernah puas terhadap segala harta yang telah dimilikinya yang pada akhirnya akan menghasilkan sifat tamak dan riya (berbangga diri). Orang-orang yang sangat mencintai material seperti hartanya akan selalu menggunakan harta tersebut dan akan selalu ketakutan akan kehilangan hartanya tersebut. Padahal pada akhirnya harta tersebut kalau bukan harta yang meninggalkannya maka dialah yang akan meninggalkan harta tersebut. Kalau anak-anak sekarang menyebutnya "Cinta Matre".

Monday, June 24, 2013

Manajemen Surga atau Manajemen Nerakakah Kita?

Manajemen adalah sebuah seni dalam menata kehidupan secara umum dan secara khusus adalah seni dalam mengelola perusahaan. 

Manajemen Surga adalah manajemen yang target akhirnya adalah surga. Sedangkan Manajemen Neraka targetnya adalah Neraka.

Manajemen Surga berorientasi pada pengabdian kepada Tuhan (God Oriented), sedangkan Manajemen Neraka berorientasi pada pengabdian kepada setan dan segala unsur yang dilarang oleh Sang Maha Suci.

Manajemen Surga merencanakan untuk hidup selamanya di Surga (Heaven Planning), sedangkan Manajemen Neraka merencanakan untuk hidup selamanya didunia dan di Neraka (Hell Planning).

Dalam menjalani kehidupan ini, seringkali kita terlupakan bahwa target kehidupan kita adalah Kehidupan Surgawi untuk itulah dibutuhkan Manajemen Surga guna mengelola kehidupan kita yang berbasis surgawi. 

Setiap manusia atau perusahaan yang memiliki basis Manajemen Surgawi akan sangat berbeda sistemnya dengan Manajemen berbasis Neraka. 


Jika didalam perusahaan kita yang diutamakan adalah materi kehidupan duniawi yang dituhankan, maka kita berada dalam Manajemen Neraka.

Namun jika perusahaan kita berbasis kebaikan, manfaat dan menata kehidupan yang lebih baik maka kemungkinan besar kita berada dalam Manajemen Surgawi. Inilah jalan yang benar dan jalan yang lurus. 

Manajemen Neraka membuat orang-orang yang berada didalamnya bagaikan orang-orang yang berada di Neraka. Tidak memakai hati nurani, tidak menggunakan perasaan dan tidak memiliki ketenangan apalagi kebahagiaan. 

Manajemen Neraka hanya mentuhankan materi dan kepentingan sesaat. Manajemen Neraka membuat orang-orang yang bekerja tidak mulia sebagai manusia malah menjerumuskan manusia ke lembah nista dan akan semakin terpuruk jika tidak segera dibantu dalam menemukan kembali Jalan yang Lurus ke Manajemen Surgawi.

Manajemen Neraka menghalalkan segala cara demi memuaskan nafsu setan yang sesaat. Dan orang-orang yang telah masuk dalam Manajemen Neraka ini akan sangat sulit keluar dari lingkaran setan Manajemen Neraka. Biasanya Manajemen Neraka akan memberikan iming-iming dan angan-angan duniawi yang sesaat. Bisa dengan sesuatu yang manis seperti wanita-wanita yang diperjual belikan dengan nilai yang murah ataupun bisa dimulai dengan pemberian awal berupa "rokok" dan hal-hal yang memiliki unsur candu agar kita terjerat dalam lingkaran setan tersebut. Jebakan utama dalam Manajemen Neraka adalah pergaulan yang salah.

Sangat tidak mudah jika seseorang telah masuk dalam lingkaran setan ini.  Orang-orang yang berada dalam manajemen neraka merusak diri dan kehidupannya mulai dari awalnya merokok, meminum minuman keras, bermain judi, hingga bermain wanita dan mempermainkan berkah kehidupan yang telah diberikan Allah kepadanya.

Dibutuhkan bantuan dari kerabat atau lingkungan agar dapat membantu orang-orang yang telah terjerat dalam lingkaran "Manajemen Neraka". 

Lain halnya dengan kondisi Manajemen Surgawi. Orang-orang yang bekerja dan berada dalam Manajemen Surga bekerja dengan target untuk ibadah kepada Allah. Karena target bekerja adalah sebagai perwujudan perintah Allah maka yang diperoleh adalah ketenangan, keberuntungan dan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat kelak. 

Orang-orang yang berada dalam Manajemen Surga berisi orang-orang yang berlakuan baik dan saling memuliakan sebagai manusia antara satu dengan yang lainnya. 

Yang mereka cari bukanlah materi duniawi namun sebuah ketenangan dan keberkahan serta ridha Allah SWT. Tidak ada satupun orang yang ingin merugikan atau merusak kehidupan orang lain karena yang ada adalah keingingan yang tulus untuk menata kehidupan bukan malah merusak kehidupan. 

Manajemen Surga adalah sebuah seni yang mengelola hati dan fikiran serta jiwa agar tetap sesuai dengan target-target yang diberikan Allah SWT. 

Target Utama dalam kehidupan adalah untuk kembali ke Surga Allah SWT, dimana disanalah tempat terbaik yang kekal nan abadi. 

Jalan-jalan yang dilalui Manajemen Surgawi adalah sebuah Jalan yang Lurus bukan jalan yang berkelok dan bengkok.

Karena jalan yang lurus bagaikan sebuah jalan tol dengan Manajemen Surgawi maka yang ada adalah lingkungan yang bersih, rapi dan suci serta indah dipandang mata.

Setiap pandangan mengingatkan kita akan ketenangan sungai-sungai surgawi yang bening dan bersih.

Manajemen Surga adalah sebuah kebutuhan jiwa dan diri kita yang hakiki. 

Kita semua sesungguhnya membutuhkan cara-cara terbaik dalam mengelola hati dan jiwa kita agar tetap berada di Jalan yang Lurus, yaitu Jalan yang diridhai Allah SWT. 

 









Friday, June 7, 2013

Peluang Keberkahan dan Kebahagiaan di bulan Ramadhan

Sebentar lagi umat muslim di seluruh penjuru dunia akan memasuki bulan Training Manajemen Kehidupan terdahsyat yang diberikan Allah SWT kepada umat terkasihNya. 
Training ini adalah training tentang “Life Controlling Management”. 

Sebuah Training pengontrolan diri, hati dan jiwa agar menjadi manusia yang bertakwa sehingga memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat kelak.
Pelaksanaan ibadah di bulan suci Ramadhan ini memberikan begitu banyak keberkahan dan kebahagiaan bagi setiap orang yang memahami dan melaksanakan training Manajemen Kontrol Diri ini. 

Adapun kebahagiaan dan keberkahan yang bisa kita dapatkan dari kedatangan bulan suci Ramadhan ini dapat kita rangkum sebagai berikut:

The Happiness of Welcoming Ramadan
Semua orang muslim yang beriman baik itu anak-anak hingga oranng dewasa, orang tua hingga anak muda akan merasakan gelora kebahagiaan yang tidak dapat dilukiskan oleh kata-kata. Kebahagiaan sungguh terasa hingga ke hati terdalam sehingga orang yang merasakannnyakadang-kadang terlihat tersenyum-senyum dan berseri-seri akan menyambut bulan suci Ramadhan yang telah 11 bulan lamanya mereka rindukan. Hal ini juga diperkuat dengan hadiah yang akan diberikan oleh ALLAH SWT bagi siapa saja yang menyambut dengan gembira dan bahagia akan datangya bulan suci Ramadhan ini.  ”Barangsiapa yang berbahagia dengan datangnya Ramadhan, Allah mengharamkan jasadnya terhadap api neraka.” (HR. Ahmad)

The Happiness When All The Heaven are Open
Kebahagiaan yang dirasakan oleh seluruh Muslim ini, bisa dipahami karena pada malam bulan suci Ramadhan maka dibukalah seluruh pintu-pintu surga dan ditutuplah seluruh pintu-pintu neraka. Bayangkan betapa bahagianya jiwa-jiwa yang tenang dan diberkahi oleh Allah karena pintu-pintu Surga telah dibuka selebar-lebarnya. Dan yang tak kalah penting lagi seluruh setan dan jin-jin yang sangat jahat dibelenggu pada bulan suci ramadhan ini. Maka wajarlah orang-orang berseri dan berbahagia karena musuh-musuh jiwa kita telah dibelenggu oleh Allah SWT.
Apabila datang awal malam dari bulan Ramadhan, setan-setan dan jin-jin yang sangat jahat dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup tidak ada satu pintupun yang terbuka, sedangkan pintu-pintu surga dibuka tidak ada satu pintupun yang ditutup. (HR. At-Tirmidzi )


The Happiness of Sahur
Kebahagiaan lain yang diberikan Allah SWT kepada umat Islam di bulan suci Ramadhan adalah kebahagiaan saat sahur. Kebahagiaan ini makin bertambah jika kita melakukan sahur bersama bersama orang-orang yang kita cintai. Berapa banyak orang sebelum datangnya bulan suci Ramadhan kesulitan untuk mengatur jadwal makan bersama keluarga dan orang-orang yang dicintainya karena sibuk dengan urusan duniawi. Namun disaat bulan Ramadhan ini mereka seolah-olah disatukan oleh jadwal sahur bersama. Sesuai dengan Ibn Umar ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah dan para malaikatNya mengirim rahmat ke atas mereka yang memakan sahur."

The Bliss of Going to Mosque
Kebahagiaan yang bisa kita peroleh saat berada di bulan suci Ramadhan adalah kebahagiaan saat datang dan pulang dari masjid terutama saat-saat beramai-ramai untuk datang melaksanakan shalat Taraweh yang subhanallah biasanya sangat ramai pada awal bulan suci Ramadhan. Kebahagiaan ini begitu dihargaiAllah sehingga Allahpun menyediakan surga bagi orang-orang yang berkunjung ke masjidNya. “Barangsiapa pergi dan pulang dari masjid, maka Allah menyediakan untuknya tempat di syurga setiap kali pergi dan pulangnya” (Al-Bukhari)

The Happiness of Praying Together
Saat-saat kebahagiaan yang selalu menjadi momen yang membahagiakan saat bulan Ramadhan saat kita shalat berjamaah dengan sangat ramai. Seolah-olah kita sedang mengadakan “Acara Besar” menjunjung kebesaran Allah SWT. Umumnya begitu banyak yang rajin untuk datang shalat berjamaah kemasjid karena kebahagiaan yang dirasakan berbeda ketika shalat sendiri dengan shalat berjamaah bersama di masjid Allah SWT. Dan pahala dari Allah tidak tanggung-tanggung seolah-olah orang yang shalat berjamaah melakukan shalat separuh malam hingga sepanjang malam, sesuai dengan hadist “Barangsiapa sholat Isya’ secara berjamaah, maka (balasan pahalanya) seolah-olah dia telah mengerjakan solat separuh malam. Dan barangsiapa sholat Subuh secara berjamaah, maka seolah-olah dia telah mengerjakan sholat sepanjang malam itu”(HR. Muslim)
 
The Happiness of I’tikaf
Seluruh umat muslim di bulan Ramadhan merasakan kebahagiaan saat-saat berada dan berdiam di masjid yang suci semurni hati nan suci. Banyak umat muslim yang berdiam dan tinggal di masjid saking bahagianya merasakan kehadirat dan keberadaan Allah SWT. Hal ini sesuai dengan hadist nabi: Rasulullah bersabda, “Tidaklah seorang Muslim berdiam di masjid untuk sholat dan dzikir, melainkan Allah berseri-seri (gembira menyambut)nya, sebagaimana keluarga orang yang ditinggal berseri-seri menyambut kedatangan orang yang meninggalkan mereka” (Ibn Majah, sahih)

The Happiness of 1 Kindness Give Great Multiplier Effect
Jika setiap 1 kebaikan dibalas 10 x lipat, maka di bulan Ramadhan setiap kebaikan dibalas beratus x lipat. Sehingga makin senang dan berbahagialah orang-orang yang berbuat kebaikan di bulan Ramadhan. Sebagaimana hadist nabi: “Allah Ta’ala berfirman: Jika ia bertekad melakukan satu kebaikan, maka catatlah untuknya satu kebaikan. Jika ia melakukan kebaikan tersebut, maka catatlah baginya sepuluh kebaikan yang semisal  hingga 700 X lipat.” (HR. Bukhari no. 7062 dan Muslim no. 129).

The Happiness of Feeding Others
Oang-orang yang merasa bahagia saat memberi makan orang lain, maka di bulan puasa kebahagiaannya semakin bertambah. Mengapa? Karena setiap kali kita memberikan makan kepada orang yang berpuasa maka pahala orang yang berpuasa tersebut diberikan juga kepada kita. Subhanallah...ini bisa dilihat dengan memperhatikan hadist berikut: Barangsiapa memberi makan orang yang berbuka puasa; maka ia memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa itu” (HR. Tarmidzi)

The Happiness of Iftar Everyday
Setiap orang yang melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan ramadhan maka pastilah setiap hari mereka memperoleh kebaikan dan kebahagiaan. Minimal 1 x dalam sehari. Yaitu kebahagiaan saat berbuka puasa. Sungguh sebuah kenikmatan yang tiada tara saat menahan dahaga berjam-jam lalu disejukkan oleh aliran air nan bersih ke dalam tenggorokan yang kering. Sungguh sebuah kebahagiaan yang luar biasa. Hal ini dikuatkan dengan hadist nabi: “Orang yang berbuka puasa mempunyai 2 kebahagiaan; kebahagiaan ketika ia berbuka dan kebahagiaan ketika ia bertemu dengan Rabb-nya karena puasa yang dilakukannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

The Happiness of Having The Lailatul Qadr
Tidak sama dengan bulan-bulan biasa selama satu tahun, maka di bulan Ramadhan dipercaya akan datangnya malam kemuliaan. Suatu malam yang dimuliakan Allah lebih mulia dari seribu bulan. Pada malam ini diturunkannya Alquran dan malaikat-malaikat untuk mengatur segala urusan. Hal ini termaktub dalam ayat suci al quran yaitu: "Sesungguhnya kami menurunkannya (al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemulian itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh dengan kesejahteraan sampai terbit fajr" (Al Qadr 1-5).

The Happiness of Zakat
Di bulan Ramadhan ada saat pengeluaran dan pemberian Zakat dari orang-orang yang Kaya kepada orang-orang yang tidak mampu secara ekonomi. Zakat ini memberikan kebahagiaan baik dari pihak orang miskin yang menerima zakat juga kebahagiaan dari orang-orang kaya yang memberikan zakat dalam upaya pembersihan harta dan jiwanya serta dalam rangka memperoleh kebahagiaan sejati. Hal ini bisa kita lihat dalam ayat berikut: "Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan do'akanlah mereka karena sesungguhnya do'amu dapat memberikan ketenangan (kebahagiaan) bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (QS: At-Taubah:103)

The Happiness of Feeling Healthy
Kebahagiaan orang yang berpuasa adalah kebahagiaan saat menerima rasa sehat dan kesehatan tubuh dan jiwa dari Allah SWT. Berkah kesehatan adalah sebuah karunia yang tidak ternilai harganya. Dan orang-orang yang berpuasa diberikan kekuatan dari rasa lapar dan dahaga serta diberikan kesehatan yang jauh lebih baik dibandingkan saat sebelum berpuasa. Dalam berpuasa sendiri adalah sebuah proses detoksin atau proses pembuangan racun-racun yang mengalir dalam tubuh. Dan biasanya lemak-lemak dan kolesterol jahatpun akan semakin menjauh dari orang-orang yang berpuasa. Ini dikuatkan dengan sabda nabi Rasullulah SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Suny dan Abu Nu'aim: "Berpuasalah maka kamu akan sehat."

The Happiness when Forgiveness come from Allah
Kebahagiaan lain yangdiperoleh oleh orang yang berpuasa di bulan Ramadhan adalah kebahagiaan saat dosa-dosanya diampuni oleh Sang Maha Kuasa. Siapa yang tidak merasa bahagia ketika hutang-hutang dosanya “diputihkan” oleh Allah?. Hal ini sesuai dengan Hadist Al Bukhari-Muslim: Siapa saja yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan hanya mengharapkan pahala Allah semata maka diampunilah dosanya yang telah berlalu.

The Happiness  of Reading Quran
Kebahagiaan yang tak terkira bagi orang-orang muslim yang berada di bulan suci Ramadhan adalah ketika membaca Al Quran. Dimana setiap muslim yang mahir dalam Al quran akan bersama malaikat yang taat dengan pahala yang berlipat-lipat. Bahkan saat orang yang terbata-bata dalam membaca A- Quran tetap diberikan pahala. Orang yang mahir berinteraksi dengan Al Quran akan bersama para malaikat yang mulia dan taat, sedangkan yang membaca Al-Quran dengan terbata-bata dan ia merasa sulit, ia mendapatkan dua pahala ” (HR. Muslim) 

The Happiness on Every Breath as Tasbih
Orang-orang yang berpuasa di bulan suci ini, dan selalu berucap zikir kepada Allah akan diampuni seluruh dosanya walaupun dosa-dosanya tersebut tak terhitung banyaknya. Maka kebahagiaanlah yang diperoleh bagi orang-orang yang selalu berzikir kepada Allah. “Barangsiapa mengucapkan subhanallah wabihamdihi seratus kali dalam sehari, ia akan diampuni segala dosanya sekalipun dosanya itu sebanyak buih di laut.” (HR Muslim dan Tirmidzi)

The Happiness of Socialization
Di Indonesia, banyak dari kita sebelum dan sesudah ramadhan melakukan perjalanan silaturahmi dan pulang kampung untuk mengunjungi saudar-saudara kita yang telah lama tidak berjumpa karena kesibukan. Dan bulan Ramadhan ini merupakan momentum kebahagiaan terbaik memperoleh kebahagiaan saat bertemu dan saling maaf-memaafkan. Saat berjumpa dan bersalaman biasanya ada banyak rezeki yang kita peroleh baik rezeki senyum kebahagiaan, perasaan lega dan senang hingga perasaan yang penuh syukur dan nikmat atas dihapuskannya dosa-dosa dan kesalahan kita. “Barang siapa yang ingin dilapangkan rizkinya & dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi”. [Muttafaqun 'alaihi].

The Happiness of Freedom
Di bulan suci Ramadhan betapa banyak jiwa-jiwa yang dibebaskan dari beban dosa oleh Allah SWT, sehingga bertebaranlah jiwa-jiwa yang berbahagia sepanjang hari dan malam. Hal ini sesuai dengan Abu Sa'id Al Khudri ra. Yang meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:"Setiap hari siang dan malam pada bulan Ramadhan, Allah SWT membebaskan begitu banyak sekali roh daripada api neraka. Dan pada setiap orang Islam pada setiap hari siang dan malam doanya pasti akan diterima."

The Bliss of Funeral Visiting
Kebahagiaan yang juga tidak dapat dipungkiri saat berada di bulan suci Ramadhan adalah kebahagiaan saat bersama-sama keluarga mengunjungi makan kerabat dan keluarga kita yang telah lebih dulu dipanggil oleh Allah SWT. Hal ini dapat membantu kita akan arti dan hikmah keberadaan kita selama masih diberikan kesempatan untuk menjalani sisa waktu hidup kita. Ini sesuai dengan hadist nabi yang mana beliau pernah bersabda “Berziarahlah ke kubur, karena ia akan mengingatkanmu pada akhirat (kematian).”(H.R. Muslim)

Demikianlah begitu banyak peluang kebahagiaan yang bisa kita rasakan di bulan suci Ramadhan semoga kebahagiaan orang-orang yang beriman dan beramal sholeh dapat pula kita rasakan keberkahan dan kenikmatannya hingga akhir nanti.


Monday, June 3, 2013

Manajemen Kebahagiaan "The Happiness Management"


Saya belajar Manajemen dari dulu hingga sampai saat ini.

Namun satu hal yang selalu menjadi pertanyaan saya adalah: Apakah ilmu Manajemen ini dapat mengantarkan saya ke surga yang sudah menjadi tujuan pasti hidup saya nantinya?

Dimulai dengan pertanyaan inilah saya mulai membuka-buka pelajaran tentang Manajemen yang dulu saya pelajari sewaktu masih kuliah dulu baik waktu di Australia dan sewatku masih kuliah di Trisakti Jakarta.

Pertanyaan-pertanyaan yang selalu hadir ini, dengan tiba-tiba selalu ada dalam batin dan fikiran saya.

Lalu perlahan-lahan setiap malam memberikan berbagai masukan-masukan yang entah darimana asalnya tiba-tiba muncul saja dalam fikiran hati dan jiwa saya.

Sejak itulah saya memulai menulis dan membagikan tentang Manajemen Kebahagiaan yang ternyata sangat dicari dan dibutuhkan terutama oleh diri saya pribadi, kerabat dan orang-orang pada umumnya.

Maka dimulailah sebuah perjalanan menuju Surga Allah dengan menggunakan ilmu Manajemen yang semoga jika hal ini bermanfaat buat diri saya pribadi semoga demikian juga dapat memberi manfaat bagi orang-orang yang membutuhkannya.

Manajemen sendiri adalah ilmu yang sederhana.

Manajemen berarti mengelola dalam artian yang utuh merupakan sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan untuk mencapai TARGET secara EFEKTIF dan EFISIEN.

Jadi intinya adalah sebuh PROSES PENGELOLAAN mencapai TARGET-TARGET kehidupan kita secara EFEKTIF dan EFISIEN.

Nah...

Dalam setiap kehidupan kita, tentunya ada TARGET-TARGET yang ingin kita raih. Dan pada umumnya hakekatnya manusia menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya baik didunia maupun diakhirat kelak.

Namun dalam mencapai proses kebahagiaan ternyata tidak semudah yang dibayangkan karena tidak adanya ilmu yang diajarkan di sekolah maupun di bangku kuliah bagaimana memperoleh kebahagiaan itu.

Kita masih diajarkan tahapan-tahapan dasar dalam mencapai kebahagiaan materi. Seperti bagaimana belajar Manajemen Keuangan, Manajemen Pemasaran, Manajemen Ekonomi, Manajemen Wirausaha dan Manajemen-manajemen lainnya yang semuanya sebenarnya bertujuan untuk mengangkat harkat kita sebagai manusia selama berada di dunia.

Lalu bagaimana jika kita sudah paham dalam ilmu-ilmu dalam meraih dunia namun ternyata ilmu-ilmu tadi tidak mampu mengantarkan kita ke tempat target utama kita yaitu Surga yang diperuntukkan bagi setiap manusia?...

Pertanyaan saya, bagaimana caranya agar segala yang kita lakukan mampu mengantarkan kita ke pintu surga?...

Lalu apakah semua yang telah kita usahakan selama ini telah membuat kita bahagia?...

Apakah semua yang telah kita dapatkan di dunia dapat memberikan sebuah "Asset Sejati" yang memberikan amalan terus menerus bahkan saat kita telah tiada di dunia?....

Saya melihat begitu banyak kerabat dan orang-orang lainnya terjebak dengan pencarian kebahagiaan. Mereka seakan tenggelam dan tidak mampu bangkit dari keterpurukan dan arus yang selalu menyeret mereka semakin jauh dari kebahagiaan yang mereka cari.

Jebakan-jebakan maut ini telah memakan banyak jiwa dan perasaan. Begitu banyak orang baik muda maupun yang tua telah terkorbankan sia-sia karena ulah segelintir orang yang salah dalam manajemen hidupnya.

Berapa banyak orang tua yang mengorbankan kehidupan dirinya dan anak-anaknya karena ketidak pahaman dalam Manajemen Kebahagiaan?...

Saat ini sedang tersesat dan tenggelam dan membutuhkan bantuan agar mereka dapat keluar dari keadaan yang menderitakan?

Untuk itulah sangat mendesak ilmu yang mengajarkan tentang Manajemen Kebahagiaan bagi setiap manusia yang ingin memperoleh proses perjalan hidup yang lebih baik dan membahagiakan diri sendiri, keluarga dan orang-orang di sekitarnya.

Manajemen Kebahagiaan memberikan ilmu tentang pengelolaan Body, Mind, Heart and Soul agar kita dapat mencapai target-target kehidupan kita secara efektif dan efisien sehingga pada akhirnya kita mampu kembali ke Surga Allah sesuai dengan tujuan Allah SWT.