Menarik apa yang dikatakan oleh Amien Rais. Dengan jujur dia berkata telah menerima dana dari Departemen Kelautan dan Perikanan untuk kampanye beliau sewaktu ingin menjadi presiden tahun 2004 lalu.
Beliau mencoba mengajarkan pada kita:
1. Kita boleh berbuat kesalahan. Dan dari kesalahan itulah kita sebagai manusia dapat belajar. Kita belajar dari mulai bayi hingga sekarang dengan cara "trial and error". Kita belajar dari kesalahan dan kegagalan. Kita tidak belajar dari kesuksesan. Dan berbuat salah dan kegagalan adalah bagian dari proses pembelajaran kita sebagai manusia. Saya belum pernah melihat ada orang yang hebat tanpa kesalahan kekurangan atau kegagalan. Justru orang yang hebat adalah orang yang mengakui kekurangan dirinya.
2. Tetaplah jujur walaupun kita salah dan katakan benar jika itu benar adanya. Artinya kita boleh salah dalam bertindak namun tetap harus jujur dalam berbicara. Katakan yang benar itulah yang sangat sulit dilakukan oleh kita bangsa Indonesia. Jika kita semua jujur sebagai manusia saya pikir tidak akan ada korupsi, tidak akan ada kemelaratan, tidak akan ada kecurangan dan tidak akan ada lagi keadaan yang sulit seperti sekarang ini.
Mungkin karena kita semua selama ini telah menjadi "bangsa yang membohongi dunia dan dirinya sendiri" sehingga Tuhan memberikan banyak tanda-tanda agar semuanya kembali ke jalan yang benar. Ikutilah HATI NURANI yang sebenarnya....karena hati nurani tidak akan pernah BOHONG...
Namun pertanyaan saya apakah bisa kita berkata jujur?...
Today Top Reading
-
Orang Bugis adalah salah satu suku dari ribuan suku yang ada di Indonesia. Orang Bugis artinya orang Sulawesi Selatan yang berasal dari suku...
-
Hari ini, hari senin seperti biasa hari yang cukup membuat saya kurang bersemangat... Kata anak sekarang "I don't like Monday"...
-
Saya pribadi sangat terharu sekaligus merasa senang melihat Aa Gym menikah kembali dengan Teh Ninih istri pertama beliau. Dari pernikahan ke...
Friday, May 25, 2007
Amien Rais, Kesalahan dan Kejujuran
Saturday, May 19, 2007
Surga di Ujung Pulau Jawa
Pak Amigo begitu biasanya kami memanggilnya seorang General Manager The Bay Villas di Tanjung Lesung Resort.
Menurut saya, beliau sosok seorang yang murah hati, bersahabat dan sangat baik sehingga mengundang kami untuk makan bersama di hotelnya di wilayah ujung pulau Jawa bagian barat tepatnya di Pandeglang Banten.
Setelah lelah mengendarai kendaraan selama 3.5 jam dari Jakarta kamipun disuguhi air kelapa yang segar sehingga rasa penat selama perjalanan langsung menghilang...
Sepanjang hidup saya baru pertama kalinya saya bisa melihat sebuah tempat yang sangat indah di bumi Indonesia yang mencerminkan sebuah landscape surgawi.
Iya memang benar...
Tempat ini bagaikan miniatur surgawi lengkap dengan air yang mengaliri taman ditambah lagi suara ombak yang menyejukkan hati...
Siapapun termasuk saya dan keluarga yang datang kesini pasti akan merasakan ketenangan alami dan kesegaran udara yang masih bersih dari polusi...
Luar biasa!!! Itu yang bisa saya katakan karena dibalik suasana kampung selama dalam perjalanan Jakarta menuju Pandeglang yang cukup melelahkan di ujung Selat Sunda ternyata ada sebuah oase surgawi yang dapat memberikan pengalaman yang unik dan menakjubkan akan keindahan alam Indonesia...
Sebuah surga di ujung pulau jawa yang sayang untuk dilewatkan...
Labels:
bay villa,
pandeglang,
taman surga,
tanjung lesung
Thursday, May 17, 2007
Fenomena Tukul Arwana di Trans 7
Sekarang ini, saya termasuk orang yang kerap kali menonton acara Empat Mata yang dibawakan dengan lugu oleh Tukul Arwana. Acara ini menarik karena dapat memberikan sedikit keceriaan di tengah kegalauan dengan apa yang terjadi pada bangsa ini. Umumnya orang akan dengan spontan berusaha untuk menjaga image dari dirinya. Namun sungguh berbeda dengan Tukul, beliau malah memanfaatkan kejelekan dan kekurangan dia sebagai nilai tambah yang berbeda dengan orang lain (differentiation strategy). Namun yang menjadi kekaguman saya adalah beliau sering mengajak istri dan anak semata wayangnya untuk menontonnya di studio. Ketika ditanya mengapa Tukul mengajak anak istrinya dengan spontan beliau menjawab: “Biar anak istri saya tahu bagaimana seorang ayah mencari nafkah buat anak istrinya. Toh saya ini mencari uang hanya untuk anak & istri”. Saya terharu mendengar uraian ini… Seorang Tukul yang bertampang pas-pasan aja tapi memiliki kemuliaan untuk dengan senang hati menafkahi istri dan anak yang telah dititipkan kepadanya. Semoga hal ini dapat memberikan sedikit contoh buat kita para laki-laki agar berperilaku lebih bertanggung jawab demi anak-istri… Mengapa saya katakana demikian karena saya melihat cukup banyak kaum lelaki yang menelantarkan anak istri mereka demi kesenangan sesaat yang malah uang yang dia cari dengan susah payah hanya untuk dihamburkan kepada para wanita yang tidak layak untuk dinafkahi… Siapakah wanita ini yang dengan “tekun ikhlas” bersenang-senang diatas penderitaan anak-anak orang lain?
Monday, May 14, 2007
Satu Kata: Prihatin...
Akhir-akhir ini, saya merasa prihatin melihat kondisi masyarakat terutama menengah kebawah negeri ini yang semakin terpuruk.
Begitu banyak penderitaan dan kegelisahan yang dirasakan masyarakat kita.
Kasihan mereka tapi mau bagaimana lagi semuanya juga sedang lagi bermasalah juga para pejabat dan tokoh masyarakat. Mereka juga bermasalah dengan permasalahan dirinya masing-masing.
Mungkin yang kita butuhkan saat ini adalah hati nurani, semangat yang tulus dan komitmen moral.
Ada beberapa orang Indonesia yang patut dijadikan contoh seperti Andrie Wongso (http://www.andriewongso.com), Tung Desem Waringin, Mario Teguh (http://www.mtsuperclub.com), ataupun Nanang Qosim Yusuf yang secara kontinyu membangun jati diri mereka menjadi manusia yang tidak hanya sukses secara materi tapi juga manusia Indonesia yang “Baik”.
Mengapa saya katakan “baik” karena di negeri yang namanya orang baik sangat langka…
Yang pandai banyak sekali dan biasanya mereka memiliki kedudukan yang lumayan bagus serta uang yang sangat banyak.
Yang pandai banyak sekali dan biasanya mereka memiliki kedudukan yang lumayan bagus serta uang yang sangat banyak.
Hanya saja perlu lebih dimantapkan komitmen moral dalam membangun bangsa yang terpuruk ini…
Apakah komitmen moral itu masih ada di negeri ini?. Apakah masih ada pemimpin yang “baik” itu?...
Semoga suatu hari nanti, impian saya akan adanya pemimpin yang baik dan penuh keteladanan lahir di Bumi Indonesia tercinta....
Labels:
arifin ilham,
indonesia,
mario teguh,
orang baik,
prihatin,
tung desem waringin
Saturday, May 12, 2007
Terkadang saya melihat adanya perselingkuhan atau kecurangan dalam berhubungan. Saya pikir tidak satupun orang ingin dicurangi, dikhianati atau diselingkuhi oleh partnernya tapi gejala di Indonesia sudah semakin mengkhawatirkan sehingga dapat memberikan penderitaan batin terutama pada anak-anak mereka. Ini bisa kita lihat terutama pada pasangan terideal saja seperti Tamara dan Rafli yang seakan tidak pernah berhenti bermasalah dalam kemelut keluarganya yang dampaknya sangat buruk bagi sang anak. Mungkin ini salah satu dampak dari sebuah "perselingkuhan"...
7 Alasan mengapa pria/wanita selingkuh:
- Bosan. Orang yang berselingkuh biasanya merasa bosan dengan kehidupannya yang berjalan monoton. Sehingga dengan berselingkuh dia merasa kehidupannya lebih bervariasi dan menantang tanpa memikirkan akibat tindakannya bagi orang lain.
- Komunikasi tidak berjalan. Adanya kebuntuan dalam berkomunikasi mengakibatkan pasangan tidak berterus terang dengan masalah yang sedang dihadapi sehingga mencari teman lain yang dapat menerima curahan hatinya (curhat). Kedekatan hati ini dapat menumbuhkan benih-benih perselingkuhan.
- Kebutuhan seks. Pasangan yang merasa kebutuhan seksnya tidak terpenuhi maka akan berusaha mencari celah-celah dalam memuaskan kebutuhan vital ini.
- Harga diri. Orang yang merasa kurang percaya diri atau kelebihan percaya diri akan berusaha mencari aktualisasi dirinya dengan mencari pasangan yang lebih dari yang telah dimilikinya saat ini sekadar menunjukkan kemampuannya atau superioritasnya dalam memperoleh pasangan.
- Kualitas hubungan. Kualitas hubungan yang rapih / tidak kondusif serta tak adanya kepercayaan akan memudahkan pasangan dalam berselingkuh dengan memakai alasan ketidakcocokan dalam berhubungan. Padahal setiap manusia diciptakan berbeda-beda sehingga dibutuhkan pengertian dan adaptasi dalam menerima perbedaaan.
- Komunitas yang mendukung. Perselingkuhan mudah terjadi dalam komunitas yang menganggap memberikan “hadiah pria/wanita” dalam sebuah hubungan adalah sebuah hal biasa. Dan perselingkuhan dianggap bukanlah suatu hal yang tabu.
- Kurangnya komitmen moral. Perselingkuhan biasanya tidak akan memikirkan akibat yang akan ditimbulkan dari pengkhianatan terhadap pasangan. Hal ini berasal dari dalam diri seseorang seberapa besar komitmen moral yang dimiliki dalam mempertahankan hubungan kepercayaan dengan orang yang dicintai yang telah berkorban untuknya.
Akibat dari perselingkuhan:
- Stress, depresi hingga kelainan jiwa
- Sakit hati dan rasa bersalah yang dalam
- Kemarahan baik yang langsung dilampiaskan ataupun dendam membara
- Kehilangan rasa percaya diri
- Jika memiliki anak, pihak anak yang paling dikorbankan dan paling menderita baik fisik maupun jiwanya akan terganggun
- Rasa benci yang amat sangat yang dapat muncul secara tiba-tiba
- Agresifitas yang berlebihan atau pasif yang berlebihan
- Turunnya harga diri terutama bagi tokoh atau pejabat
- Menimbulkan rasa malu terutama bagi keluarga
- Orang yang berselingkuh adalah orang yang tidak dapat dipercaya sehingga sulit baginya untuk meraih kepercayaan
Satu-satunya kebaikan yang diakibatkan dari perselingkuhan adalah untuk kenikmatan dirinya sendiri. Betul tidak?...
Subscribe to:
Posts (Atom)